Digitalisasi Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP Tahun Pelajaran 2024-2025

Transformasi Pendidikan Era Society

Materi Kelas 8 || Puisi

Halaman 137-168


Mengenal Puisi Prismatis

Puisi prismatis adalah jenis puisi yang menggunakan bahasa kiasan dan majas, kaya makna, membutuhkan penafsiran dan imajinasi pembaca untuk memahami pesan yang disampaikan. 

Ciri-ciri puisi prismatis:
  • Puisi ini tidak menggunakan bahasa sehari-hari, melainkan bahasa yang penuh dengan simbol dan metafora.
  • Makna yang kaya dan multi-interpretatif:
    Satu puisi dapat memiliki banyak makna yang berbeda, tergantung pada interpretasi pembaca.
  • Membutuhkan penafsiran dan imajinasi:
    Pembaca perlu membaca puisi ini dengan seksama dan menggunakan imajinasinya untuk memahami maknanya.
  • Tidak mudah dipahami:
    Puisi ini tidak langsung memberikan makna yang jelas, melainkan membutuhkan pemahaman yang mendalam.
  • Contoh:
    "Tanah Air Mata" karya Sutardji Calzoum Bachri dan "Diponegoro" karya Chairil Anwar.

Perbedaan dengan puisi diafan:
Puisi diafan, sebaliknya, adalah puisi yang mudah dipahami dan menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Puisi diafan tidak menggunakan bahasa kiasan dan majas, sehingga maknanya langsung dapat dipahami.
 
Contoh puisi prismatis:
  • Tanah Air Mata (Sutardji Calzoum Bachri):
    • Puisi ini menggunakan bahasa yang kaya dan penuh dengan simbol, sehingga maknanya menjadi kaya dan multi-interpretatif.
    • Pembaca perlu menggunakan imajinasinya untuk memahami pesan yang disampaikan dalam puisi ini.
  • Diponegoro (Chairil Anwar):
    • Puisi ini menggunakan bahasa yang kuat dan emosional, sehingga dapat menimbulkan berbagai interpretasi pada pembaca.
    • Pembaca dapat merasakan semangat perjuangan dan nasionalisme yang kuat dalam puisi ini. 

Referensi

Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Cerita Inspiratif "Menjadi Diri Sendiri"

Abstraksi: Tak perlu menjadi siapa-siapa, tetaplah jadi diri sendiri karena setiap orang itu unik dengan kehidupan yang masing-masing mereka jalani. Begitulah kiranya kisah perjalanan seorang manusia untuk menemukan dirinya sendiri. Orientasi: Namun, tak demikian kenyataannya, menemukan diri sendiri atau bahkan mencintai diri sendiri bukanlah perkara mudah. Aku selalu merasa takut menjadi diri sendiri karena aku tahu betul seberapa buruk diriku ini. Komplikasi: Sering aku mengecewakan orang-orang yang berharap kepadaku, sebab aku tak sanggup mengizinkan mereka masuk ke duniaku. Setiap ada yang berusaha mendekat, detik itu pula aku menghapus keberadaanku dari kehidupan mereka. Resolusi: Namun, tidak demikian di hadapan orang yang baru aku kenal ini. Ia menyadarkanku bahwa menjadi diri sendiri bukanlah sebuah kesalahan. “Tetaplah jadi dirimu sendiri, tapi kamu harus tahu bagaimana cara mengendalikannya,” begitu katanya. Koda: Tak perlu takut menjadi diri sendiri, sebab ketika kamu melakukannya, kamu bisa menembus batas-batas dirimu dan menjadi lebih baik. (https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-inspiratif)

Arsip Blog